Jakarta – 110209 – 12:22 AM
Setelah beberapa hari cooling down dari kejadian yang mengilhamiku untuk menulis post “Persimpangan Kemarin Hari Ini dan Esok“, perlahan aku mulai bisa menerima keadaan bila memang harus ini yang terjadi. Ketika berserah itulah perlahan aku mulai bisa melihat sedikit demi sedikit jawaban dari berbagai pertanyaan yang berkecamuk.
Salah satunya aku bertanya berulang kali, “Tuhan, Kau ingin aku belajar apa?”. Itu pertanyaan yang selalu aku lontarkan ketika aku dihadapkan pada satu masalah yang mengguncang emosiku. Tapi itu juga jadi senjata ampuh untuk menahanku agar tak semakin terperosok. Dan setidaknya jauh lebih baik daripada aku berujar, “Mengapa aku harus begini Tuhan?”.
Minggu ini aku kembali bersaat teduh tapi tak lagi di malam hari melainkan di pagi hari, sebelum aku beraktivitas. Aku ingin membuat diriku tenang menjalani hari karena telah terlebih dulu menyingkirkan semak belukar yang tumbuh. Pagi ini, aku mendapat salah satu jawaban dari saat teduhku, yang membuat aku tak dapat berkata-kata..
Di balik setiap musibah kerap tersimpan berkat. Sebaliknya, di balik berkat tidak jarang tersembunyi kesusahan.. Jangan kecil hati ketika tertimpa musibah, sebab dari sana dapat dituai kebahagiaan. Namun jangan pula lupa diri saat bergelimang berkat, sebab bisa saja kemudian akan mengalami kesusahan..
Beragam perkataan mutiara dari mulut manusia seringkali hanya berani dan senang mengucapkan kalimat pertama saja. Ketika ada sesamanya yang sedang berduka selalu muncul kalimat penghiburan, “.. pasti ada hikmahnya di balik semua ini..”. Salahkah? Tidak. Tapi jangan melupakan kenyataan yang bisa muncul, yang ada di kalimat kedua. Di balik berkat tak jarang tersimpan kesusahan..
Aku merenung sejenak dan kemudian tersungging senyum kecil nan tulus di bibirku. Aku stress mencari tempat magang sampai nyaris cuti kuliah di kala teman lain sudah tahu pasti langkah mereka selanjutnya. Tapi kemudian aku justru dapat magang di perusahaan minyak yang multinasional ini. Ketika aku senang bukan kepalang menikmati magang di Jakarta ini, aku tak tahu di kampus ada pengumuman tentang kelas yang tak akan dibuka itu. Sehingga sekarang aku terancam menambah satu semester untuk kelas ini.
Apakah kemudian aku menyalahkan peristiwa sebelumnya? Apakah lantas aku menyalahkan kepergianku ke Jakarta yang membuatku kehilangan informasi? Bukan dari sisi itu kulihat semua rangkaian kejadian ini. Konyol bila hanya bisa menyalahkan keadaan. Tapi memang semua telah disusun seperti itu oleh Tuhan. Segala sesuatu ada waktunya sendiri. Mengapa harus disusun kesusahan, berkat, kesusahan, berkat lagi, dan seterusnya seperti itu?
Karena Ia ingin aku belajar bahwa:
Apabila duka menimpamu, ingat saat suka supaya kau tidak kecil hati..
Apabila suka menghampirimu, ingat saat duka supaya kau tidak lupa diri..
anditceria
Mar 02, 2009 @ 07:41:32
ya biasa be namanya masalah atau musibah jelas ada manfaatnya tapi mungkin terkadang pemikirin manusia aja yang dangkal..jadi kadang juga konsepsi yang kyk gini niy yg bikin manusia ambil jalan pintas karena gak sabar dan gak tahan sama musibah
shalimow
Feb 20, 2009 @ 17:44:27
salam perkenalan
wah asyik banget tulisanya..mantab
aku numpang bac2 dulu ya
thanks
Agung Rahmatullah
Feb 18, 2009 @ 19:30:48
Wah sangat bermakna
Tiap untaiannya memiliki makna kias tersembunyi dan disertai pengungkapan samar jelas
Buagus banget
jiwakelana
Feb 14, 2009 @ 22:19:31
Kita ini hanya pelakon dari suka dan duka yg tlh di tentukan Tuhan. Stiap pristiwa di timbulkan dgn membawa hikmah brsamanya. Tinggal bgaimana kita mnyikapi hikmah tsb dgn bijaksana.
AnDy
Feb 14, 2009 @ 01:40:38
Papaku sering mengingatkan,
“Hal yg baik belum tentu baik, hal yg jelek belum tentu jelek”
Meresapi perkataan papaku, lantas, susunan kesusahan, berkat, kesusahan, berkat lagi, dan seterusnya seperti itu, sebenarnya apa benar2 seperti itu?!
Percaya deh be kekuatan BERSYUKUR =] Ak dulu orgnya kalau ada probz, awal lgs menggerutu, trakhir2 kalau justru disikapi sebaliknya, aneh! justru seperti yg pernah ak bilang, HAL-HAL BAIK DATANG DENGAN SENDIRINYA! Makin bersyukur atas masalah, makin hebat hal-hal baik yg datang.
Kalau adaaa aja masalah yg dateng, papaku sering bilang, “Berarti masih ada sesuatu yg harus kita ‘bayar’ untuk membentuk kita menjadi lebih baik”.
SEMANGAT YAA!! MENDOAKANMU!
Happy Valentine’s Day ^^d
14|02|09
Semua Untukmu
Feb 13, 2009 @ 15:22:48
PEncerahan yang bagus…
bujanglahat
Feb 13, 2009 @ 10:20:26
Pagi-pagi minum segelas kopi sambil memandang monitor membaca bait-demi bait tulisan artikel ini, membuat saya tertegun sejenak dan tersadar bahwa kita senantiasa harus selalu bersyukur atas karunia yang diberikan oleh sang pencipta walaupun rezeki itu cuma sebesar biji kurma dan seringan kapas… 🙂
alexandraadyta
Feb 11, 2009 @ 12:53:26
“Di balik setiap musibah kerap tersimpan berkat. Sebaliknya, di balik berkat tidak jarang tersembunyi kesusahan.. Jangan kecil hati ketika tertimpa musibah, sebab dari sana dapat dituai kebahagiaan. Namun jangan pula lupa diri saat bergelimang berkat, sebab bisa saja kemudian akan mengalami kesusahan..”
really nice… dan memberkati. Thx B!!